Bapak Kartono dan Bapak Rustanto |
Bapak Kartono dan Bapak Rustanto |
zizi - zaza |
The Brave is 20 Years old
Kartono, S.Pd., M.Pd. |
Meaning of the Scout Coat
The symbol of the Scout Movement was
created by a Scoutmaster, namely Mr. Sumardjo Armodipuro. This symbol has been
used since August 14, 1961, when the Scout Movement was introduced to the
public. Since then, the coconut bud symbol has been used on Scout objects, such
as flags, nameplates and badges.
There are various reasons why coconut shoots were chosen as a symbol of the Scout movement. First, the coconut shoots symbolize that every member of the Scouts is the bud of the Indonesian nation. As a nation, we must be able to make Indonesia proud. Second, coconut shoots can last a long time in any conditions. This symbolizes that every Scout member must be able to survive in the face of all challenges to serve the Indonesian nation. Third, coconut shoots that can grow anywhere symbolize that every Scout member can adapt to the surrounding conditions. Fourth, the coconut tree grows tall and becomes one of the tallest trees. This shows that every Scout member has high ideals and can stay upright. Fifth, the roots of the coconut tree usually grow strong on the ground, which symbolizes that every Scout member holds on to strong beliefs to achieve his goals. Sixth, the coconut tree is a tree that has many benefits. This symbolizes that every Scout member is a useful human being for the Indonesian state.
Sayang Keluarga |
Cinta Keluarga |
Selalu bangga |
allways happy |
Memenuhi Kebutuhan Siswa |
ISI SURAT EDARAN MENDIKBUD NOMOR 14 TAHUN 2019 TENTANG PENYEDERHANAAN RPP :
Komunitas Praktisi |
Drs. Rustanto, M.BA. |
1. Penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dilakukan dengan :
a)
pembelajaran tatap muka terbatas dengan tetap menerapkan
protokol kesehatan; dan/atau
b)
pembelajaran jarak jauh.
2. Dalam hal pendidik dan tenaga kependidikan pada
satuan pendidikan telah divaksinasi COVID-19 secara lengkap, maka pemerintah
pusat, pemerintah daerah, kantor wilayah Kementerian Agama provinsi, kantor
Kementerian Agama kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya mewajibkan satuan
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi di wilayahnya menyediakan pembelajaran tatap muka terbatas dan
pembelajaran jarak jauh.
3. Orang tua/wali peserta didik dapat memilih
pembelajaran tatap muka terbatas atau pembelajaran jarak jauh bagi anaknya.
4. Penyediaan layanan pembelajaran dilaksanakan
paling lambat tahun ajaran dan tahun akademik 2021/2022.
5. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, kantor
wilayah Kementerian Agama provinsi, kantor Kementerian Agama kabupaten/kota
sesuai dengan kewenangannya wajib melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembelajaran.
6. Dalam hal berdasarkan hasil pengawasan dan/atau
ditemukan kasus konfirmasi COVID-19 di satuan pendidikan, maka pemerintah
pusat, pemerintah daerah, kantor wilayah Kementerian Agama provinsi, kantor
Kementerian Agama kabupaten/kota, dan kepala satuan pendidikan, wajib melakukan
penanganan kasus yang diperlukan dan dapat memberhentikan sementara
pembelajaran tatap muka terbatas di satuan pendidikan.
7. Dalam hal satuan pendidikan belum dapat memenuhi
ketentuan dalam hal pendidik dan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan
telah divaksinasi COVID-19 secara lengkap, maka penyelenggaraan pembelajaran
pada satuan pendidikan mengacu pada Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, Nomor
04/KB/2020, Nomor 737 Tahun 2020, Nomor HK.01.08/Menkes/7093/2020, Nomor
420-3987 Tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun
Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19).
8. Dalam hal terdapat kebijakan yang dikeluarkan
oleh pemerintah pusat untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran COVID-19 pada
suatu wilayah tertentu, maka pembelajaran tatap muka terbatas dapat
diberhentikan sementara sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan dalam
kebijakan dimaksud.
Pembelajaran
tatap muka terbatas di satuan pendidikan dilaksanakan melalui 2 fase
sebagai berikut :
a) Masa Transisi
Berlangsung selama 2 (dua) bulan sejak
dimulainya pembelajaran tatap muka terbatas di satuan pendidikan.
b) Masa Kebiasaan Baru
Setelah masa transisi selesai maka
pembelajaran tatap muka terbatas memasuki masa kebiasaan baru.
Protokol wajib
1. Kondisi kelas. Selama PTM terbatas, pendidikan umum dan keagamaan dari jenjang SD sederajat hingga SMA sederajat wajib menjaga jarak minimal 1.5 meter dan maksimal 18 peserta didik per kelas. Selain itu, untuk SLB dari jenjang SD hingga SMA wajib menjaga jarak meminimal 1.5 meter dan maksimal lima peserta didik per kelas. Sedangkan, untuk PAUD dan sederajat wajib menjaga jarak minimal 1.5 meter dan maksimal 5 peserta didik per kelas. Disebutkan pula bahwa tiap satuan pendidikan dapat memanfaatkan ruang terbuka sebagai tempat PTM.
2. Selama PTM terbatas, jumlah hari dan jam pembelajaran disesuaikan dengan pembagian rombongan belajar dengan sistem shift. Penentuan jumlah hari dan kesehatan dan keselamatan warga satuan pendidikan.
3. Selama PTM terbatas, perilaku sesuai protokol kesehatan tetap diwajibkan, meliputi menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak minimal 1.5 meter, serta menerapkan etika batuk/bersin.
4. Kondisi medis warga satuan pendidikan selama PTM terbatas harus sehat. Bila mengidap penyakit penyerta, harus dalam kondisi terkontrol. Selain itu, warga satuan pendidikan wajib tidak memiliki gejala cobid-19, termasuk orang yang serumah dengan warga satuan pendidikan.
5. Kegiatan pembelajaran di luar lingkungan satuan pembelajaran, misalkan kunjungan guru ke rumah murid, diperbolehkan dengan tetap menjaga protokol kesehatan.
Protokol wajib bertahap (masa transisi dan kebiasaan baru)
1. Selama masa transisi, yakni dua bulan pertama, kantin tidak diperbolehkan buka. Warga satuan pendidikan disarankan membawa makanan/minuman dari rumah dengan menu gizi seimbang. Setelah dua bulan, kantin diperbolehkan beroperasi dengan tetap menjaga protokol kesehatan.
2. Selama masa transisi, kegiatan olehraga dan ekstrakulikuler tidak diperbolehkan, tetapi disarankan tetap melakukan aktivitas fisik di rumah. Kegiatan tersebut diperbolehkan setelah masa transisi berakhir dengan tetap menjaga protokol kesehatan.
3. Kegiatan selain pembelajaran di lingkungan satuan pendidikan tidak diperbolehkan selama masa transisi. Kegiatan tersebut antara lain: orang tua menunggu peserta didik di satuan pendidikan, istirahat di luar kelas, pertemuan sebaginya. Kegiatan tersebut baru diperbolehkan setelah masa transisi dengan tetap menjaga protokol kesehatan.(Hal-hal Tentang Pembelajaran Tatap Muka (PTM))
Kepada Yth. Seluruh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/kota
Unduh :
Sri Sulastri, M.Pd. |
OPTIMALISASI
GAWAI SISWA UNTUK PEMBELAJARAN MELALUI PELATIHAN CANVA DI SMP DIPONEGORO
SAMPANG
LATAR BELAKANG
·
Bagaimana
cara meningkatkan kompetensi literasi digital siswa?
· Kelas
VII C sudah menggunakan gawainya untuk pembuatan produk pembelajaran, mereka
merasakan sangat menyenangkan.
·
Siswa
yang menggunakan gawainya untuk pembelajaran merasa sangat senang
· Guru
harus mempunyai sikap terbuka akan saran dan masukan dari orang lain,
memberikan kesempatan kepada siswa seluas-luasnya pengembangan diri, dan mengarahkan
siswa dengan baik
· Kepala
sekolah yang mendorong kepimpinan siswa harus memiliki sikap bertanggung jawab,
terbuka, dan memberikan kepercayaan terhadap langkah perbaikan dan pengembangan
guru dan siswa
· Program
ini dapat berjalan dengan baik dengan keterlibatan semua komunitas sekolah,
seperti kepala sekolah sebagai penanggung jawab, para guru sebagai pengarah dan
siswa sebagai panitia pelaksana. Siswa yang menjadi panitia pelaksana mempunyai
kebebasan untuk merancang kegiatan dengan petunjuk dan arahan dari guru/kepala
sekolah.
·
Kegiatan
ini dapat melibatkan masyarakat di sekitar sekolah
·
Kegiatan
dilakukan secara daring dan luring (blended learning)
·
Monitor
dilakukan oleh siswa kepada siswa dan untuk siswa sendiri.
·
Evaluasi
melibatkan guru, kepala sekolah, dan masyarakat luar sekolah
Atur
eksekusi (Deliver) :
·
Penanggung
Jawab kegiatan: Kepala sekolah
·
Pengarah
: Ali Sadikin
·
Koordinator
Acara: Syihabudin
·
Penanggung
Jawab sie Acara: Ina Solikhati
·
Penanggung
Jawab sie Perlengkapan: Sutoyo
·
Sie
Humas: Nur Hady Falah P.
·
Sie
Dokumentasi : Sudirwan
·
Pemateri
: Desti Ajeng Anggraeni., Royana Oktafani Tsalitsa., Siti Barokah.
·
Laporan
dibuat oleh Koordinator acara (ketua panitia). Koordinasi dilakukan dengan
rapat setiap satu minggu sekali internal panitia.
· Hasil
rapat internal dilaporkan kepada Ali Sadikin sebagai pengarah acara. Evaluasi
dapat dilakukan melalui rapat koordinasi dengan kepala sekolah dan komunitas
praktisi.
Beberapa
konsep penting yang menjadi kunci dalam strategi dan desain program atau proyek
adalah :
INPUT |
AKTIVITAS |
HASIL LANGSUNG (OUTPUT) |
TUJUAN/ CAPAIAN ANTARA (OUTCOME) |
DAMPAK (IMPACT/GOAL) |
•
Guru •
Dana •
Peralatan Pelatihan •
Waktu |
•
Guru melatih murid langkah membuat produk pembelajaran dengan Canva (PDF) •
Guru membagi materi lewat whatsapp •
Guru menyiapkan materi pelatihan (PDF) •
Guru membagi materi lewat whatsapp |
•
Siswa dapat membuat produk
pembelajaran menggunakan Canva dengan langkah-langkah yang benar •
Siswa berlatih membuat karya CANVA •
Hasil Karya dikirim ke guru melalui whatsapp •
Karya siswa dipublikasikan ke media sosial Instagram
dan Whatsapp |
•
Siswa memiliki ketrampilan
membuat visualisasi produk pembelajaran menggunakan Canva |
•
Anak menjadi senang dan merasakan pembelajaran yang
menyenangkan. |
Gambar Rapat Koordinasi Perencanaan Program di Perpustakaan |
·
Analisa
resiko-resiko yang yang mungkin terjadi
Strategi |
Keuangan |
Operasional |
Pemenuhan |
Reputasi |
Akan sedikit menambahi waktu
kesibukan guru sehingga kenyamanan mereka akan terganggu, program akan stagnan |
Pemakaian pulsa akan sedikit
bertambah karena Canva merupakan aplikasi berbasisi online. |
Membutuhkan pengawasan yang
serius agar program berjalan, sehingga aktivitas guru bertambah, guru kurang
proaktif. |
Orang tua sudah sibuk mencari
uang kurang memperhatikan aktifitas untuk kompetensi literasi digital
anaknya. |
Sekolah terkesan melakukan
kegiatan pemborosan keuangan karena untuk pembelian pulsa siswa. |
·
Ukur
skala risiko
No. |
Kemungkinan
Risiko Yang Terjadi |
Ukuran
Resiko |
1. 2. 3. 4. 5. |
Strategi Keuangan Operasional Pemenuhan Reputasi |
Kecil Kecil Kecil Kecil Kecil |
·
Buat
strategi menanggulangi risiko
No. |
Kemungkinan
Risiko Yang Terjadi |
Strategi
Pengendalian |
1. 2. 3. 4. 5. |
Strategi Keuangan Operasional Pemenuhan Reputasi |
Memberdayakan komunitas praktisi Membuka Lab. Komputer untuk siswa
kesulitan gawai dan pulsa. Komunitas praktisi selalu
dilibatkan Siswa diberi kesempatan
memamerkan karyanya disaat orang tua/wali sedang istirahat Mengoptimalkan Lab. Komputer bagi
siswa kurang mampu. |
Gambar Rapat Koordinasi Pemantapan Program di Rumah Ibu Ina Solikhati |
MONITORING
DAN EVALUASI (Monitoring and Evaluation)
·
Relevan,
·
Berguna,
·
Sesuai
dengan waktu yang ditetapkan, dan
·
Kredibel.
·
Membuat
Pertanyaan Kunci Evaluasi
Pertanyaan Kunci Evaluasi
Program |
1. Sejauh
apa program yang telah berjalan sesuai dengan tujuan utama program? 2. Seberapa
banyak hambatan yang ditemui selama pelaksanaan program ini? Mengapa terjadi
demikian? |
·
Menentukan
Fokus Monitoring
Fokus
Monitoring |
Pertimbangan Pemilihan |
Pertanyaan
Utama Monitoring |
Diisi dengan pilihan
aktivitasaktivitas atau tujuan antara program (outcomes) yang akan dipantau/
dimonitor sepanjang pelaksanaan
program, hal ini yang akan digunakan sebagai data untuk evaluasi program |
Diisi dengan
alasan pemilihan aktivitas atau tujuan antara (outcomes) program |
Diisi dengan
pertanyaan untuk menggali fokus monitoring yang berpengaruh pada tujuan
program |
Bagaimana
kegiatan pelatihan Canva berjalan |
Untuk
memastikan kegiatan berjalan dengan baik: siswa mengikuti petunjuk
pelatihnya. |
Bagaimana
sikap siswa terhadap saat dipandu Pelatihan Canva? |
·
Merencanakan
Metode Penggalian Data
Pertanyaan Monitoring |
Sumber Informasi |
Metode |
Kapan/ Bagaimana |
Diisi
dengan pertanyaan Utama Monitoring |
Diisi
dengan pihak/aktor yang berkaitan dengan pertanyaan monitoring |
Diisi
dengan metode untuk penggalian data kepada sumber informasi Contoh: kajian
evaluasi, observasi, wawancara,
kuesioner/ survey |
Diisi
dengan waktu penggalian informasi |
Apakah guru
sebagai pelatih Canva dapat menjalankan perannya? Bagaimana
respons siswa saat dipandu Canva oleh guru? |
Guru, siswa |
Wawancara/observasi |
Dalam proses
berjalan |
·
Menyusun
Strategi Pengolahan Data
Pertanyaan Monitoring |
Data yang terkumpul |
Kesimpulan |
Catatan
Khusus, Pengecualian,dll |
Diisi dengan pertanyaan monitoring dan
pertanyaan tambahan tentang tim pengelola program |
Diisi dengan data dan informasi yang
menjawab pertanyaan monitoring tersebut, dari berbagai metode |
Diisi kesimpulan yang dapat ditarik
untuk menjawab pertanyaan monitoring dari data dan informasi yang ada pada
kolom kedua |
Bila ada catatan khusus yang
memberikan nuansa atas kesimpulan yang ditarik, catat di kolom ini |
Bagaimana pembagian peran dalam tim?
Apakah semua orang dalam tim melaksanakan perannya dengan baik? |
Siswa berkumpul bersama dan semua
orang dalam tim melaksanakan perannya
masing-masing dengan baik |
Kegiatan Pelatihan Canva berjalan
lancar |
|
·
Pembelajaran
Program
Faktor-Faktor Pendukung Pelaksanaan Program |
Faktor-Faktor
Penghambat Pelaksanaan
Program |
Pembelajaran |
Diisi dengan hal-hal yang mendukung
keberhasilan program |
Diisi dengan hal-hal yang menghambat
pencapaian program |
Diisi dengan hasil refleksi dan
temuan-temuan signifikan selama pelaksanaan program |
Koordinasi
tim yang baik |
Beberapa siswa merasa kesulitan kuota
internet. Beberapa siswa merasa tidak punya
gawai. |
Untuk siswa yang kesulitan kuota dan
tidak mempunyai gawai dapat memanfaatkan Lab. Komputer Sekolah. |
Gambar Monitoring Kegiatan Program di UKS |
PEMBELAJARAN (Learning)
No. |
Tingkatan Model |
Pembelajaran |
1 |
Fakta (Fact) |
Latar Belakang · Sebagian
besar siswa memiliki gawai/ hp/ android dan mahir mengoperasikannya. · Diferensiasi
pembelajaran yang menyenangkan. · Masih
banyak anak yang belum maksiamal dalam mengerjakan tugas pembelajaran · Kelas
VII C sudah menggunakan Canva ada peningkatan hasil belajar (peringkat
belajar ada di kelas ini) padahal dikatagorikan kelas nakal. Aksi Nyata · Melakukan
aksi nyata untuk mengadakan pelatihan CANVA bagi siswa sebab canva merpakan
salah satu media online/offline yang menyediakan tools-tools yang komplit dan
variatif sangat cocok untuk siswa. · Templat
yang disediakan sangat banyak dapat berupa gambar, video, ataupun video
bergambar. · Hasil
karya di CANVA support di media sosial dan memiliki keindahan yang bila
dipandang sangat menyenangkan. |
2 |
Perasaan (Feeling) |
Senang · Teman
komunitas praktisi menyambut dengan baik dan ikut melancarkan program, sangat
kompak dalam melakukan aksinya. · Siswa
sangat senang dan antusias dalam mengikuti program dengan membuat karya-karya
bahkan ada yang membuatnya lebih dari satu karya CANVA. · Ada
siswa yang menunjukkan hasil karyanya ke orang tua dan direspon bahkan
direfleksi dengan penuh kasih sayang. Terharu · Ada
siswa yang dengan penuh semangat mengikuti program meskipun tidak mempunyai
gawai atau keterbatasan kuota dengan mengikutinya di Laboratorium Komputer
sekolah. · Anak
semakin bangga dengan hasil karyanya setelah diunggah ke media sosial dan
mendapatkan respon yang luar biasa dari orang tuanya. · Banyak
alumni yang memberikan respon suka dan memberikan komentar positif pada karya
siswa yang diunggah di media sosial |
3 |
Temuan/Pembelajaran (Finding) |
Memfasilitasi ·
Gaya
belajar, kesiapan dan minat belajar siswa agar mereka merasakan pembelajaran
yang diinginkan. · Keluhan-keluhan
siswa dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah. · Senantiasa
memberikan apresiasi positif terhadap karya siswa dengan mengunggahnya ke
media-media sosial. Kepercayaan
·
Senantiasa
memberikan kepercayaan kepada rekan komunitas bahwa mereka mampu memberikan
yang terbaik untuk anak-anak. ·
Selalu
memberikan kepercayaan pada siswa bahwa mereka mampu melaksanakan dan
mengerjakan tugas dengan baik sesuai dengan keinginannya. ·
Kolaburasi
akan meningkatkan kepercayaan diri guru dan siswa. |
4 |
Masa depan (Future) |
Guru ·
Selalu
mengasah ketrampilan CANVAnya. · Membuat
pembelajaran berdiferensiasi dengan aplikasi CANVA. ·
Meningkatkan
instrinsik diri dan siswa agar lebih bersemangat dalam pembelajaran. · Senantiasa
memberikan apresiasi positif hasil karya siswa dengan mempublikasikan
karya-karya siswa. Siswa
· Senantiasa
membuat pembelajaran yang menyenangkan dengan aplikasi CANVA. · Sering
berkreatifitas di semua aktifitasnya menggunakan CANVA. · Memacu
motivasi instrinsiknya dengan karya-karya CANVA. |
Gambar Rapat Monitoring dan Evaluasi Program di Rumah Desti Ajeng Anggraeni |
LAPORAN
(Reporting)
LAPORAN
PELAKSANAAN PROGRAM |
||||||||||||||||||||||||||||||||||
Gambaran
Umum Program: Sebagian besar siswa SMP Diponegoro Sampang mempunyai gawai/handphone dan mereka mampu mengoperasikan dengan baik. Adanya masa pandemi Covid-19 membuat pembelajaran dilakukan secara daring(dalam jejaring/online), Pembelajaran berdiferensiasi, dan meyiapkan generasi Abad 21 merupakan alasan-alasan yang menyebabkan harus adanya optimalisasi penggunaan gawai/handphone, agar tidak hanya sekedar digunakan untuk bermain game saja.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
Deskripsi
Pelaksanaan Program: -
Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan
program mulai tanggal 1 – 30 Juni 2021
-
Strategi Pelaksanaan Program Blended
Learning : 1. Dalam
Jejaring/online 2. Luar
Jejaring/offline
-
Hasil Pelaksanaan Program - Siswa mempunyai akun Canva. - Karya siswa diunggah ke facebook, instagram dan
youtube. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||
Evaluasi
Program: Evaluasi
Hasil
·
Siswa antusia mengikuti pelatihan Canva ·
Siswa senang dengan adanya apliasi Canva sehingga
bisa lebih variasi dalam pengerjaan tugas dan kreatifitas lainnya ·
Peserta mampu mengulang kembali materi yang telah
disampaikan ·
Peserta mampu membuat akun dan karya di Canva ·
Rasa bangga siswa terhadap karyanya yang diunggah di
Facebook dan Instagram Sekolah |
||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pembelajaran Program: Untuk siswa yang kesulitan kuota dan
tidak mempunyai gawai dapat memanfaatkan Lab. Komputer Sekolah.
|
Gambar Brosur Pelatihan Canva |
Media Sosial tempat Unggah Karya Canva Siswa :
Instagram : https://www.instagram.com/smpdiponegorosampangcilacap
Facebook : https://web.facebook.com/smpdiposampang
Youtube : https://www.youtube.com/c/SMPDIPONEGOROSAMPANGCILACAP
Materi Pelatihan Canva :
Cara Daftar atau membuat akun Canva :
https://drive.google.com/file/d/1mPVpCnKu_oX5i_SOsb1pWg-4Kl0MVY1c/view?usp=sharing
Cara membuat karya di Canva :
https://drive.google.com/file/d/1SlFPWzpcRWc-XXLV3v3J8QHMGRkFb1EE/view?usp=sharing