1.Sebelum
kamu berangkat ke tempat ujian, berpesanlah kepada Ibumu untuk membacakan surat Al-Waqiah pada jam saat engkau
mulai mengerjakan soal ujian.
2.Ketika
memasuki ruang ujian bacalah :
“ROBBISY ROHLI SODRI WA YASSIRLI AMRI WAHLUL UQDATAM
MILLISANI YAFQOHU QOULI” ( Ya Allah lapangkan lah dada
ku dan mudahkanlah urusan ku dan lancarkanah lidah ku agar mereka
memahami perkataan ku)
3.Ketika
Pengawas ujian mulai membagikan naskah soal, bacalah surat Al-Qodar tiga kali.
4.Ketika
engkau ragu pada jawaban yang akan kau pilih, bacalah SHOLAWAT, insyaalloh goresan pensilmu akan selamat.
5.Siasat
do’a : Do’akan orang lain, agar malaikat mendoakan mu.
6.Do’a
Istikharoh, do’a dahsyat di malam
sebelum ujian.
7.Ingatlah
Allah dalam keadaan lapang, agar
Allah juga mengingatmu saat dalam kesempitan.
8.Yakinlah agar Allah pun yakin untuk mengabulkan do’amu.
9.Bersedekahlah kemudian berdo’alah. Sedekahmu akan menyelamatkan.
Sumber : http://furqona.com/index.php?option=com_content&view=article&id=136:9-rahasia-doa-lulus-ujian&catid=35:motivasi&Itemid=55
Sumber : http://www.suaramedia.com/kumpulan-doa/2011/06/22/doa-agar-diberi-kemudahan-segala-urusan
Dari Anas bin Malik, beliau berkata
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا
جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
"Allahumma laa sahla illa
maa ja'altahu sahlaa, wa anta taj'alul hazna idza syi'ta sahlaa"
[artinya: Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan
engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan
menjadi mudah].
Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu
Hibban dalam Shahihnya (3/255). Dikeluarkan pula oleh Ibnu Abi 'Umar, Ibnus
Suni dalam 'Amal Yaum wal Lailah. (Lihat Jaami'ul Ahadits, 6/257, Asy
Syamilah)
Sanad hadits ini shahih
sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Syu'aib Al Arnauth dalam tahqiqnya terhadap
Shahih Ibnu Hibban.
Faedah singkat dari do'a di atas:
1. Yang namanya kemudahan hanya datang
dari Allah. Sesuatu yang sulit sekalipun bisa menjadi mudah jika Allah
kehendaki.
2. Hendaklah hati selalu bergantung
pada Allah, bukan bergantung pada diri sendiri yang lemah. Jika hati terlalu
yakin atau terlalu PD (percaya diri) sehingga melupakan Rabb di atas sana, maka
sungguh urusan tersebut akan semakin sulit. Ingatlah bahwa barangsiapa yang
senantiasa bertawakkal pada Allah, maka Allah akan mempermudah urusannya.
3. Manusia punya kehendak. Namun
kehendak tersebut bisa terealisasi dengan baik dan sempurna, jika Allah
menghendakinya. Oleh karena itu, hati seharusnya bersandar pada Sang Kholiq,
Allah Ta'ala.
4. Perlunya beriman kepada takdir ilahi
dengan baik sehingga tidak membuat seseorang semakin sedih atas musibah atau
kesulitan yang menimpanya.
5. Takdir di satu sisi terasa
menyakitkan. Namun jika kita memandang dari sisi lain, pasti ada yang terbaik
dan hikmah yang besar di balik itu semua. Yakinlah!