31 Mei 2021

Manajemen Risiko

Share on :

program sekolah

Pelaksanaan pembelajaran dalam pendidikan nasional berpusat pada peserta didik agar dapat: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Untuk menuju ke arah tersebut seorang guru harus mempunyai visi dan misi yang jelas, tentu visi dan  misi yang berorientasi pada kepentingan murid. Bagaimana agar murid dapat tumbuh berkembang dengan baik sesuai kodratnya menuju bahagia dan selamat setinggi-tingginya. Untuk menjabarkan visi dan misinya tersebut memerlukan program yang terencana yang merupakan program sekolah yang muaranya dari hulu sampai hilir adalah kemauan atau kepentingan anak sehingga mereka akan merasa kerasan dan menyenangkan yang akan menumbuhkan sikap instrinsik pada diri siswa agar terpacu semangat belajarnya.

Guru sebagai pemimpin pembelajaran haruslah mampu mengelola kelasnya, mampu memanajemen pembelajarannya agar benar-benar senang diterima dengan baik oleh muridnya. Seorang pemimpin harus bisa mengelola pembelajarnnya dan mampu menentukan program sekolah yang berpihak pada murid. Prmbrajaran yang benar-benar dari murid, untuk murid dan oleh murid. Program yang ditentukan oleh murid, disesuaikan dengan kekuatan aset yang dimiliki untuk dikembangkan, kemudian dimonitoring, evaluasi, dan dilihat dmpak yang akan terjadi, dengan melakukan manajemen risiko.

Dalam dunia pendidikan kita mengenal istilah manajemen pendidikan yang dilakukan sekolah untuk mengembangkan mutu sekolah, manajemen risiko merupakan salah satu hal  wajib yang harus dilakukan dalam merencanakan program sekolah. Manajemen risiko haruslah menjadi satu kesatuan bagian yang tak terpisahkan dari pelaksanaan sistem manajemen di sekolah. Labombang (2011: 39) berpendapat bahwa walaupun suatu kegiatan telah direncanakan sebaik mungkin, namun tetap mengandung ketidakpastian bahwa nanti akan berjalan sepenuhnya sesuai rencana.

Dalam Prinsip Dasar Manajemen risiko (2019:3)  Manajemen risiko adalah metode yang tersusun secara logis dan sistematis dari suatu rangkaian kegiatan; penetapan konteks, identifikasi, analisa, evaluasi, pengendalian serta komunikasi risiko.

Risiko dalam sebuah program merupakan sebuah langkah awal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi segala  sesuatu yang  kemungkinan besar dapat terjadi, termasuk juga dalam merencanakan dan melaksanakan program pendidikan. Oleh karena itu, sekolah sebagai lembaga pendidikan  wajib melakukan  rangkaian analisis dan metodologi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, mengendalikan dan mengevaluasi risiko yang mungkin timbul dari pelaksanaan program sekolah.

Risiko tidak dapat dihindari tetapi dapat dikelola dan dikendalikan karena apabila  risiko tidak dikelola dengan baik maka akan mengakibatkan kerugian serta hambatan,  sehingga program sekolah yang telah direncanakan  tidak berjalan dengan baik  Begitu pula sebaliknya apabila  risiko dapat  dikelola dengan baik maka sekolah dapat meminimalisir  segala kerugian yang dapat menghambat jalannya program  sekolah yang telah direncanakan.

Risiko merupakan sesuatu yang memiliki dampak terhadap pencapaian tujuan organisasi. beberapa tipe risiko di lembaga pendidikan, meliputi:

  • Risiko Strategis,  merupakan risiko yang berpengaruh terhadap kemampuan organisasi mencapai tujuan
  • Risiko Keuangan, merupakan risiko yang mungkin akan berakibat berkurangnya aset
  • Risiko operasional, merupakan risiko yang berdampak pada kelangsungan proses manajemen
  • Risiko pemenuhan, merupakan risiko yang berdampak pada kemampuan proses dan prosuderal internal untuk memenuhi hukum dan peraturan yang berlaku
  • Risiko Reputasi, merupakan risiko yang berdampak pada reputasi dan merek lembaga. (Princewatercoper, 2003)

Pada akhirnya perubahan-perubahan yang dilakukan sekolah akan menimbulkan suatu risiko, namun tidak melakukan perubahan pun merupakan sebuah risiko oleh karena itu setiap sekolah harus mengidentifikasi risiko dan merencanakan pengelolaannya. Apabila semua sekolah dapat menerapkan manajemen risiko maka setiap kerugian akan dapat diminimalisir. Adapun tahapan manajemen risiko adalah sebagai berikut:

  • identifikasi jenis risiko,
  • pengukuran risiko,
  • melakukan strategi dalam pengendalian risiko
  •  melakukan evaluasi terus-menerus, maju dan berkelanjutan

Tidak ada komentar: